Facebook

3 Puisi Hari Kemerdekaan

Puisi Kemerdekaan – Kemerdekaan adalah sebuah kebebasan dalam hal apa saja, misal kebebasan untuk menyelenggarakan atau mengatur pemerintahan sendiri yang sesuai kehendak rakyat. Seandainya Negara Indonesia belum merdeka seperti saat ini, mungkin kita tidak akan hidup nyaman dan tentram.

Oleh karena itu, ketika Indonesia di jajah dan akhirnya muncullah para pahlawan yang berjuang demi Negara Indonesia ini sekuat tenaga, berkorban jiwa raga, menumpahkan darah, harta ataupun apa saja yang mereka miliki. Untuk mengenangnya berbagai bentuk dan cara dilakukan untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan kita.

Misalnya berupa gambar atau nama mereka banyak diabadikan di berbagai tempat. Selain itu juga masih ada bentuk untuk mengenang jasa para pahlawan kita yakni mengabadikannya dalam bentuk puisi. Seperti puisi kemerdekaan tentang perjuangan dan puisi kemerdekaan tentang kepahlawanan berikut ini :

3 Puisi Hari Kemerdekaan


1. Masih Kah Ada?
Langkah lari begitu cepat, kami meninggalkan semua pergi

Memang sudah tidak ada lagi

Untuk apa, dalam tanah sendiri tanpa kebebasan menjadi tidak berarti

Menyusup berlindung dalam perdu, tergores berdarah pun sudah tak lagi ku rasa sakitnya

Dingin, kulit kami keras bagai kulit kayu

Tak tertembus oleh beku, tak akan menjadi gosong karena terik

Berhianat dan saling menghianati

Bertanya tanpa pernah menemukan jawabnya

Sekali lagi

Masih kah ada?

Satu jalan untuk kembali pulang

Menyebutnya sebagai rumah tanpa harus terjajah

Jauh tinggalkan hutan menuju perkampungan

Melepas tombak terganti dengan erat genggaman

Masih kah ada

Satu titik untuk ku sobek lebarkan sebagai sumber cahaya

Mengusir kutu penghisap darah, kaya negeriku

2. Sebuah Tanda Tanya
Kemarin kami masih mengolah kebun kami

Mendapatkan ketentraman dari leleh yang kami jadikan tumbal

Bercucuran keringat, lelah kami segera usai

Kebun subur sepanjang kuasa bola mata

Kemarin sepertinya keberpihakan masih mempunyai kendala yang sama

Teratur, tertib, disiplin, berkeadilan

Tanah kami lahir

Milik kami sampai mati

Hari ini tamu yang banyak itu tak perlu kita sambut

Tak perlu menyeduh teh, atau sekedar menyuguhkan sedikit senyum

Seperti karma, mereka datang membawa petaka

Tanpa punya malu, mengatakan “itu milikku”

Siapa mereka?

Datang begitu banyak menjadi sumber bencana

Siapa mereka?

Meminta hasil bumi tanpa mau ikut bertani

Mengumbar gagah hanya untuk menguasai tanah yang salah

Siapa mereka?

3. Harapan
bila kecil kalian belajar mengeja nama

dari bayi kami tak memiliki hal yang sama

Nama? Untuk apa dieja? Menegaskan agar diri ini tidak lupa?

Maka dari sini kita memang berbeda

Kau baca tulis, aku pun melakukannya… sekali lagi ini bukan mengeja nama

Sudah cukup mengenai sebuah kata yang membuat aku menoleh saat dibunyikan

Maka kita berbeda

Aku pun belajar cara mengeja

Merangkai huruf-huruf gandeng  menggandeng menjadi sebuah kata

Itu tidak terbaca sebagai sebuah nama

M-E-R mer D-E de K-A ka

Itu yang kami eja

Di setiap waktu tanpa sedikitpun tertarik dengan ejaan nama

Nama hanya gambarkan saya

Tapi merdeka untuk seluruh bangsa

Itulah beberapa kumpulan puisi kemerdekaan, yang terdiri dari puisi kemerdekaan tentang perjuangan dan kepahlawanan. Dengan mempelajari puisi kemerdekaan kita akan semakin memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme yang kuat.